9.2.09

Membangun Sebuah Dialog*

Dialog merupakan salah satu media untuk membangun masyarakat. Namun dialog juga bisa menjadi sebab dinding pemisah antara satu oknum atau pun kelompok masyarakat dengan yang lainnya. Terciptanya dua natijah yang bertolakbelakang ini tergantung dari sifat dialog itu sendiri. Jika dialognya sehat, maka hasilnya akan positif; lahir ide-ide yang membangun, terciptanya interaksi sosial yang sehat, kerjasama yang baik, sikap saling menghargai dan hal-hal yang bersifat positif lainnya.

Sebaliknya, dialog yang tidak sehat hasilnya juga akan negatif, benih penyakit akan tertanam di tubuh masyarakat; tidak ada saling menghargai pendapat dan ide, sikap yang tidak toleran, sikap mau menang sendiri, fanatisme kelompok dan golongan. Penyakit-penyakit semacam ini bukan hanya menjadi jalan buntu bagi kemajuan masyarakat, tapi menjadi faktor kehancuran masyarakat.
Kalau kita adalah generasi yang mengimpikan terciptanya masyarakat madani yang makmur, tentu sudah semestinya kita menciptakan dialog yang sehat di antara sesama dan dengan orang lain. Ini tentunya sulit jika tidak terlebih dahulu menyadari dan meluruskan tujuan dialog (ishlahunniyah), menanggalkan ego dan fanatisme golongan.
Selain itu, kita juga harus menyadari eksistensi kelompok lain. Jangan jadikan perbedaan sebagai celah, tapi jadikan persamaan sebagai visi dan misi bersama. Jangan anggap kelompok lain sebagai saingan, tapi jadikan mereka sebagai sahabat dan patner. Dengan demikian akan tercipta dialog yang sehat. Dan kelompok atau pun golongan yang satu dengan yang lainnya bisa saling melengkapi, bergandeng tangan mencari solusi dan menghadapi masa depan...
Dan jika ada kelompok lain yang berusaha merusak suasana dialog, saya pikir cara yang lebih efektif kita gunakan adalah seperti yang metode yang dituntun oleh Al-Qur'an:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتى هى أحسن
"Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, mau'izhah hasanah, dan debatlah mereka dengan cara yang terbaik...."

Ditulis Oleh: Aman H

1 komentar:

Oase Risalah


Dari Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Esa, tidak ada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan (bersaksi bahwa) Isa (Yesus) adalah hamba Allah dan rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang Dia tiupkan kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan (bersaksi bahwa) surga dan neraka itu benar, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga sesuai kadar amalnya" (HR. Muslim)

Dari Anas ra, Nabi Muhmmad Saw bersabda: "Tidak seorang pun yang bersaksi dengan ketulusan hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, melainkan Allah akan mengharamkannya dari api neraka" (HR. Bukhari Muslim).