12.8.09

Keistimewaan Bulan Sya'ban

Kalau kita mempelajari bulan demi bulan maka kita akan mendapatkan semuanya mengandung kelebihan tersendiri. Bulan Rajab misalnya, di dalamnya terjadi peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah Saw. Bulan sesudahnya, Sya'ban memiliki jumlah keistimewaan dan hikmah juga, bulan Sya'ban mendatangi kita tiap tahun guna memberikan kesempatan agar meningkatkan dan melipatgandakan berbagai amal kebaikan. Pada bulan ini kaum muslimin dimotivasi untuk memanfaatkan kesempatan dalam memperbanyak amal ibadah dan kebaikan seperti memberi sedekah fakir miskin, membina anak yatim, memperbanyak puasa sunnat guna melatih diri menghadapi puasa Ramadhan nantinya.
Aisyah istri Rasulullah Saw menjelaskan bahwa selain Ramadhan, Nabi Muhammad Saw, selalu berpuasa pada bulan Sya'ban. Hadis yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid menjelaskan: "Saya bertanya kepada Rasulullah Saw: Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tidak pernah melihat engkau memperbanyak puasa sunnatmu pada bulan-bulan yang lain, seperti yang engkau lakukan pada bulan Sya'ban. Rasulullah Saw. menjawab dengan mengatakan bahwa bulan Sya'ban adalah bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan, orang-orang sering kali melupakan fadilah dan keutamaan yang terkandung di dalamnya. Padahal bulan tersebut segala amal perbuatan selama satu tahun diangkat ke hadapan Allah SWT. Dan inilah sebabnya kenapa saya banyak berpuasa sunnat pada bulan tersebut, karenanya ingin amal dan perbuatan saya diangkat kehadapan Allah SWT. Dan saya dalam keadaan puasa.

Hadis di atas kemudian diperkuat lagi oleh hadis riwayat Anas ra. "Orang muslim di jaman Rasulullah saw. dan para sahabatnya selalu meningkatkan bacaan Al-Quran setiap kali memasuki bulan Sya'ban, dan pada bulan Sya'ban jugalah mereka selalu membayar zakat mereka terhadap fakir miskin demi untuk membantu menghadapi bulan Ramadhan dengan jiwa yang tenang".

Kedua hadis Rasulullah itu mengingatkan kaum muslimin menyambut bulan Sya'ban dengan melaksanakan perintah Allah SWT, dan melaksanakan perbuatan yang baik-baik. Bagi mereka yang mendapatkan rezki yang dilebihkan Allah jangan lupa menyisihkan sebagian rezki itu untuk bersedekah dan membayar zakat. Mudah-mudahan dengan amal ikhlas seorang muslim sejati di sisi Allah SWT., Dia akan menurunkan rahmat yang berlimpah kepada manusia dan alam raya ini, seperti rahmat kesehatan, rahmat kesempatan, rahmat Iman dan rahmat Islam.

Hadis lain tentang keistimewaan bulan Sya'ban ialah kata Aisyah: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw. menyempurnakan puasanya satu bulan penuh, selain puasa bulan Ramadhan dan saya tidak melihat pula Rasul Saw, berpuasa di bulan lain, lebih banyak dari bulan Sya'ban". (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim). Keterangan hadis di atas menyelaraskan puasa sunnat yang dilakukan Rasul Saw. pada bulan Sya'ban lebih banyak dilakukan dibanding dengan bulan-bulan lainnya, kecuali Ramadhan.

Berpuasa merupakan salah satu bentuk rasa syukur dan terima kasih atas rahmat, karunia dan nikmat Allah yang kita peroleh. Maksudnya, dengan puasa sunnat dan puasa wajib, berarti kita telah menyatakan rasa syukur kepada-Nya. Selain berterima kasih itu melalui puasa, membuktikan bahwa kita sanggup dan sabar menahan makan, minum dan menahan segala hawa nafsu yang menyesatkan atau hawa nafsu hewani.

Hikmah puasa lainnya adalah memberikan pendidikan kepada kita untuk berdisiplin diri dan mendidik pula rasa belas kasihan bagi orang-orang yang tidak mampu dan dengan puasa dapat terjaga kesehatan rohani dan jasmani. Karena itu sudah sebaiknya setiap orang melakukannya, baik puasa yang sunnat seperti di bulan Sya'ban maupun puasa wajib di bulan Ramadhan. Jangan mengulur-ulur waktu untuk beramal shaleh!

Setelah memahami dan menjalankan apa yang terkandung pada bulan Sya'ban berupa 'fadhail' dan keistimewaasn sebagaimana merujuk pada hadis Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid di atas, maka ketika hitungan perjalanan waktu sampai di bulan Ramadhan – Insya Allah – dengan bermodalkan pengalaman di bulan Sya'ban kita akan dapat mengamalkan ibadah selama bulan Ramadhan nanti dengan baik, benar dan ikhlas karena berharap ridha Allah SWT. [A. Alim Hasibuan/dari berbagai sumber].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oase Risalah


Dari Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Esa, tidak ada sekutu baginya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, dan (bersaksi bahwa) Isa (Yesus) adalah hamba Allah dan rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang Dia tiupkan kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan (bersaksi bahwa) surga dan neraka itu benar, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga sesuai kadar amalnya" (HR. Muslim)

Dari Anas ra, Nabi Muhmmad Saw bersabda: "Tidak seorang pun yang bersaksi dengan ketulusan hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, melainkan Allah akan mengharamkannya dari api neraka" (HR. Bukhari Muslim).